Kelebihan Linux
Linux merupakan sistem
operasi bebas dan terbuka (open source). Sehingga tidak perlu biaya
lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux, gratis.
Linux mudah digunakan.
Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan
untuk para hacker karena masih berbasis teks (DOS). Namun, kini Linux mudah
digunakan hampir semudah menggunakan Windows, bahkan masalah style pun,
Linux lebih baik dari Windows 7.
Hampir semua aplikasi
yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux karena banyak
komunitas-komunitas pengembangnya, semisal sourceforge.net. , atau bila terpaksa kita bisa
menjalankan software untuk Windows di Linux dengan bantuan emulator
seperti Wine sehingga file .exe dan .msi dapat dijalankan.
Keamanan. Hampir semua
pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware,
dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Linux sejak awal didesain multi-user,
sehingga bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sulit
menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Beberapa orang berpendapat bahwa
Linux lebih aman karena jumlah penggunanya lebih sedikit dibanding Windows,
namun anggapan itu tidaklah tepat.
Linux relatif stabil.
Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil
berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi
kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus
menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut.
Linux mempunyai
kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty).
Perangkat keras yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat
dijalankan dengan baik di atas Linux. Selain itu, tidak pernah ditemui
dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih
lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan
perangkat keras, seperti kasus file .docx (Word 2007-2010) yang tidak
bisa dibuka dengan Microsoft Word 2003 atau versi dibawahnya.
Dukungan komunitas yang
beragam dan menyebar di seluruh dunia.
Linux selain gratis
untuk digunakan, gratis pula untuk dimodifikasi dan didistribusikan ulang.
Bahkan kita dapat mengembangkan distro kita sendiri.
Beragam pilihan. Hal ini
bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak distro bermunculan, contoh
yang populer seperti Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva
(Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing, namun di satu sisi hal ini juga akan membingungkan
calon pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux di http://distrowatch.com
untuk mengetahui rangking distro-distro Linux.
Linux membutuhkan resource
yang lebih kecil dari Windows, sehingga cocok untuk komputer dengan spesifikasi
minimal. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit maupun
64 bit.
Linux dapat berjalan
dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks
(terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki
banyak pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.
Kekurangan Linux
Banyak pengguna yang
belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’, takut untuk
beralih dari Windows.
Dukungan perangkat keras
dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari
daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org
atau LinuxHardware.org.
Proses instalasi
software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux,
akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD /
DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu
package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
Bagi administrator
sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau
harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah
manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.
Aplikasi-aplikasi di
Linux belum seampuh aplikasi di Windows.
Struktur direktori dan
hak-akses yang membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan Windows dan belum
mengenal UNIX/Linux sama sekali.
BENTUK DAN CONTOH LINUX
Terdapat banyak
distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh
individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program
sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang
memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap
distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek
lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries),
kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga
menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas
tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh
adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X. X
menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Contoh-contoh distribusi
Linux :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar