Jumat, 28 Februari 2014

Pengertian dan Cara Kerja DNS

Pengertian dan Cara Kerja DNS


Awalnya, sistem penamaan alamat IP menggunakan sistem host table. Di dalam sistem ini, setiap komputer memiliki file host.txt yang berisi daftar daftar alamat IP dan nama host yang terhubung ke internet. Karena internet semakin berkembang, sistem host table tidak efektif mengatasi permasalahan tersebut .

Akhirnya pada tahun 1984 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.

Pengertian DNS (Domain Name System)

Domain Name System (DNS) adalah Distribute Database System yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di rangkaian yang menggunakan TCP/IP. DNS merupakan sebuah aplikasi service yang biasa digunakan di internet seperti web browser atau e-mail yang menerjemahkan sebuah domain ke IP address.

Kelebihan DNS
1. Mudah, DNS sangat mudah kerana user tidak lagi disusahkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name.
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah, tapi host name tidak boleh berubah.
3. Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin).



Fungsi DNS
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan nama komputer menjadi IP address).

Kekurangan DNS
1. User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet maupun di intranet.
Posted by hisham at 8:20 AM 0 comments
HOSTING
Hosting adalah jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, EMAIL atau DNS

Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.

Struktur database DNS  berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.

Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya



hierarki dns
Mesin DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin DNS atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan, hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.

Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).

Cara Kerja DNS (Domain Name System)

Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
cara kerja-dns

DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
  1. Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
  2. Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server  root server.
  3. Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database,  name server akan menghubungi server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :
Pengertian dan Cara Kerja DNS
  1. Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. kpk.cs.anti_koruptor.edu pada web browser,  maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
  2. Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
  3. Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain kpk.cs.anti_koruptor.edu.  Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server anti_koruptor.edu.
  4. Selanjutnya name server akan bertanya ke server anti_koruptor.edu tentang  IP Address kpk.cs.anti_koruptor.edu. Dan server anti_koruptor.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa  IP Address server cs.anti_koruptor.edu
  5. Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.anti_koruptor.edu tentang  IP Address kpk.cs.anti_koruptor.edu. Dan barulah cs.anti_koruptor.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain kpk.cs.anti_koruptor.edu.
  6. Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain kpk.cs.anti_koruptor.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server cs.anti_koruptor.edu.
  7. IP Address milik kpkcs.anti_koruptor.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.

Senin, 24 Februari 2014

Membangun Gateway Internet (membuat Pc Router & Proxy Server )

Membangun Gateway Internet (membuat Pc Router & Proxy Server )

Dalam Hal ini , Server Harus Memiliki2 NIC (Network Interface Card ).
·         NIC yang Pertama Untuk Menghubungkan server dengan Koneksi Internet.
·         NIC yang Ke Dua Untuk Menghubungkan Server dengan Client.
Langkah Pertama ,Kita Check NIC pada Terminal UBUNTU
# miii-tool
Apabila Muncul 2 NIC , Yaitu eth0 & eth1 Berarti Server kita telah Memiliki 2 NIC
KemudiaN Setting NETWORK INTERFACE nya
#nano /etc/network/interface
Kemudian isikan Konfigurasi Dibawah ini Sesuai IP adressnya:
Auto eth0
Iface eth0 inet static
Address  192.168.1.80
Netmask  255.255.255.0
Gateway   192.168.1.1
Network  192.168.1.0
Broadcast 192.168.1.255
Auto eth1
Iface eth0 inet static
Address  192.168.50.1
Netmask  255.255.255.0
Network  192.168.50.0
Broadcast 192.168.50.255
 Ket  :
eth0 : Merupakan NIC yg terhubung ke koneksi internet.
eth1 : Merupakan NIC yg terhubung ke client.
Kemudian Konfigurasi file Resolv.conf (DNS SERVER) pada terminal UBUNTU
#nano  /etc/resolv.conf
Lalu masukan Konfigurasi Berikut Sesuai dengan domain name server internet kita (Penulis Menggunakan name server Google)
Nameserver 8.8.8.8
Nameserver 8.8.4.4
Masukan ke PC client (Windows) masukan konfigurasi network sebagai berikut :
IP Address 192.168.50.2
Subnet Mask 255.255.255.0
Default Gateway 192.168.50.1 (IP Server eth1 )
Preffered DNS Server 8.8.8.8
Alternate DNS Server 8.8.4.4
Kembali lagi ke PC Server , Konfigurasi file sysctl.conf
#nano  /etc/sysctl.conf
Cari kalimat di bawah ini dan hilangkan tanda #
# net.ipv4.ip_forward=1 sehingga menjadi
net.ipv4.ip_forward=1
Lalu simpan
Kemudian aktifkan ip forwardnya
Sysctl  –w net.ipv4.ip_forward=1
Lalu check ip forwardnya
#cat  /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Jika sudah Aktif akan Muncul angka 1
Routing Server
#iptables  -t  nat  -A  POSTROUTING  -o eth0  -j  MASQUERADE
#iptables  -t  nat  -A  POSTROUTING  -s  192.168.50.0/24 -j  MASQUERADE
simpan
Keterangan ;
Eth0 merupakan NIC yang connect ke Internet , Check apakah routing berjalan atau belum.
#iptables  -t  nat  -n  -L
PERHATIAN !!!
Besar kecil berpengaruh
Kemudian file rc.local
#nano  /etc/rc.localr
Tambahkan konfigurasi routing tadi diatas exit = 0 : 
iptables  -t  nat  -A  POSTROUTING  -o eth0  -j  MASQUERADE
iptables  -t  nat  -A  POSTROUTING  -s  192.168.50.0/24 -j  MASQUERADE
Kemudian Simpan
Lalu simpan konfigurasi IP Tables / perintah Routing
#iptables-save  >  /etc/iptables.conf
Update service jaringan yang baru di konfigurasi .dan Selesai...
#  /etc/init.d/networking restart

Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS



DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol) adalah  sebuah layanan yang memberikan ip address secara otomatis pada client . Komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang melakukan request disebut DHCP Client.
Langsung saja untuk step pertama lakukan installasi paket dhcp pada ubuntu server , disini kita menggunanka isc-dhcp-server .
Ketikan apt-get install isc-dhcp-server pada terminal .
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS

Setelah proses instalasi berhasil  , untuk step selanjutaya rubah file configurasi  pada /etc/default/isc-dhcp-server. Gunakan perintah nano /etc/default/isc-dhcp-server
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS

Edit file menjadi seperti screenshot berikut , INTREFACES=”eth0″ yang berarti interface yang digunakan untuk output dhcp
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS
Simpan file isc-dhcp server setelah di tentukan interface berapa yang akan di gunakan. Selanjutnya ubah file

konfigurasi pada /etc/dhcp/dhcpd.conf .
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS

Ubah menjadi seperti berikut :
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS

Setelah file konfigurasi dhcpd.conf di rubah , lakukan restart dengan /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS

Untuk mengecek apakah dhcp server sudah berhasil , disini saya coba connect dengan client menggunakan windows xp. Untuk di windows xp gunakan setingan obtain IP address .
Langkahnya Start -> Control Panel -> Network and Internet Conection -> Network Conection -> Klik Kanan Local Area Connection -> Pilih Internet Protocol (TCP/IP) -> Pilih Obtain ip dan obtain dns , seperti gambar berikut :
Screenshot from 2012-11-30 15:52:57

Setelah konfigurasi di setting automatic , langkah selanjutnya cek apakah client ini sudah mendapatkan ip address, dengan cara CTRL+R ketik cmd , setelah masuk ke cmd , ketikan ipconfig , lihat apakah komputer sudah mendapatkan ip address seperti di bawah ini :
IP Address Pada Client Win XP
DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol) adalah  sebuah layanan yang memberikan ip address secara otomatis pada client . Komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang melakukan request disebut DHCP Client.
Langsung saja untuk step pertama lakukan installasi paket dhcp pada ubuntu server , disini kita menggunanka isc-dhcp-server
Ketikan apt-get install isc-dhcp-server pada terminal .
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS
Setelah proses instalasi berhasil  , untuk step selanjutaya rubah file configurasi  pada /etc/default/isc-dhcp-server. 
Gunakan perintah nano /etc/default/isc-dhcp-server
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS
Edit file menjadi seperti screenshot berikut , INTREFACES=”eth0″ yang berarti interface yang digunakan untuk output dhcp
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS
Simpan file isc-dhcp server setelah di tentukan interface berapa yang akan di gunakan. 
Selanjutnya ubah file konfigurasi pada /etc/dhcp/dhcpd.conf .
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS
Ubah menjadi seperti berikut :
Screenshot from 2012-11-30 15:13:58
Setelah file konfigurasi dhcpd.conf di rubah ,
 lakukan restart dengan /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
Konfigurasi DHCP Server Pada Ubuntu Server 12.04 LTS
Untuk mengecek apakah dhcp server sudah berhasil , disini saya coba connect dengan client menggunakan windows xp. Untuk di windows xp gunakan setingan obtain IP address .
 Langkahnya Start -> Control Panel -> Network and Internet Conection -> Network Conection -> Klik Kanan Local Area Connection -> Pilih Internet Protocol (TCP/IP) -> Pilih Obtain ip dan obtain dns , seperti gambar berikut :
Screenshot from 2012-11-30 15:52:57
Setelah konfigurasi di setting automatic , 
langkah selanjutnya cek apakah client ini sudah mendapatkan ip address, dengan cara CTRL+R ketik cmd , setelah masuk ke cmd , 
ketikan ipconfig , lihat apakah komputer sudah mendapatkan ip address seperti di bawah ini :
IP Address Pada Client Win XP

Cara Setting IP address,Setting IP Foward dan Setting IPTABLES pada Router Statis

Langkah-langkah :

# Set IP address ethernet card anda.

o di linux ethernet card 1 di baca sebagai eth0 ethernet card 2 dibaca sebagai eth1

o pada debian linux dan turunannya direktory untuk setting ip addres ada pada /etc/network/interface begitu juga dengan Redhat dan turunannya.

o untuk mengeditnya anda bisa menggunakan >> nano /etc/network/interface atau anda bisa menggunakan>> mcedit /etc/network/interface pastikan mc nya sudah terinstall atau anda bisa mengunakan>> vi /etc/network/interface

o Untuk suse anda bisa menggunakan Yast Sebagai software untuk mempermudah setting ip anda

o sebelum anda menulis ip addres nya anda harus tau topologinya

o di sini kita gambarkan ethernet 1 (eth0) di isi dengan ip dari sang ISP atau IP yang langsung bisa konek ke internet dah, dan untuk ethernet 2 (eth1) kita isi dengan ip kesayangan kita, karena ip ethernet 2 (eth1) adalah ip yang bakalan di jadikan ip klien untuk dapat browsing internet.

o pada pengisian ip addres untuk ethernet 1 (eth0) jangan lupa untuk mengisi Gateway nya karena Gateway sangat berperan penting, dan jangan lupa isi dns nya ya dan pastikan juga subnet mask nya sesuai tidak dengan yang di berikan sang ISP

o kira kira contoh settingnya seperti ini

o auto lo
iface lo inet loopback
# The primary network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 118.98.160.130
netmask 255.255.255.248
network 118.98.160.128
broadcast 118.98.160.135
gateway 118.98.160.129
# dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed
dns-nameservers 118.98.160.130
dns-search ictdeli.edu
auto eth1
iface eth1 inet static
address 11.12.13.126
netmask 255.255.255.128
network 11.12.13.0
broadcast 11.12.13.127
# dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed
dns-nameservers 118.98.160.130
dns-search ictdeli.edu

# Setting IP Forward.

* Untuk Setting IP forward ada banyak pilihan
o periksa File /etc/network/options

o pada line 1 "no" di tukar dengan "yes" untuk beberapa distro yang menyediakan file /etc/network/options

o pada distro yang tidak memiliki file /etc/network/options maka anda harus mengedit file berikut ini /etc/sysctl.conf pada filetersebut tambah kan line berikut
net.ipv4.ip_forward="1"

o pada distro linux suse anda harus mencentang forward ip pada waktu setting IP gateway (ip route).

# Setting IPTABLES

* Fungsi Ip tables adalah untuk meneruskan paket data dari ethernet 2(eth1) untuk dapat melanjutkan paket data ke gateway pada ethernet 1(eth0)
* Untuk Mensettingnya cukup mudah dan banyak pilihan

1. iptables -t nat -A POSTROUTING -s (ipeth1/subnetnya) -j MASQUERADE

2. iptables -t nat -A POSTROUTING -s (ipeth1/subnetnya) -j SNAT --to-source ip(etho)

3. iptables -t nat -A POSTROUTING -o (eth0"ethernet yang konek langsung ke internet) -j MASQUERADE

* untuk ip tables di atas anda cukup pilih salah satu saja yang 1 , 2 atau yang ke 3
* nah untuk distro suse edit file ini /etc/sysconfig/SuSEfirewall2 dan search
* fwd_route
* masquerade
* set fwd_route pada mode yes
* set masquerade pada mode yes

# Sekarang Restartlah Network anda dengangan cara /etc/init.d/networking restart
# Coba lakukan anda ping ke gateway pada ethernet 1 (eth0) dari komputer klien
# jika reply selamat anda telah berhasil membuat linux anda sebagai router

Instalasi Samba

Instalasi samba dilakukan dengan cara:

# rpm -Uvh samba-2.0.6-9.i386.rpm samba-client-2.0.6-9.i386.rpm samba-common-2.0.6-9.i386.rpm --force --nodeps

Mengeset samba server:

Editlah file smb.conf yang terletak di /etc/smb.conf

1. Untuk security level = share (tidak membutuhkan password dalam mengakses samba):
pastikan ada script ini:

security = share
domain master=yes
domain logons=yes
encrypt password=yes
security = share
lalu tentukan nama direktori yg dishare beserta pathnya (direktori yang ingin disharing) dengan option-optionnya.

contoh:
[my share]
comment = multimedia stuff
path = /home/master
public = yes
writeable = yes

2. Untuk security level = user (butuh password ketika mengakses samba):
sama dengan di atas, namun pada baris security isikan dengan kata user (security = user).

Lalu under command prompt (masuk ke shell) tambahkan beberapa user yang telah tercantum di /etc/passwd ke dalam file /etc/smbpasswd dengan cara:
smbpasswd -a -n

contoh:
[root@ltsp etc]# smbpasswd -a -n hari

Kita dapat mengakses samba server dari komputer windows, dengan menggunakan login hari dan dengan mengisikan password hari yang terdaftar di komputer linux.
Secara default user yg ditambahkan ke /etc/smbpasswd tidak memiliki password, kita bisa mengisinya dengan mengetikkan:
# smbpasswd

contoh:
[root@ltsp etc]# smbpasswd hari

3. Mounting file-file yang dishare di windows dari komputer linux
a. Mounting file2 yg ada di windows (dalam satu workgroup):
mount -t smbfs -o username=..., password=... //nama-komputer-windows/direktori-yg-dishare /mnt/mount-pointnya

contoh:
[root@ltsp etc]# mount -t smbfs -o username=guest,password=nedcom //"Kang andi"/nedcom /mnt/net

b. Berbeda workgroup:
mount -t smbfs -o username=...,password=..., workgroup=... //nama-komputer-windows/direktori-yg-dishare /mnt/mount-pointnya

contoh:
[root@ltsp etc]# mount -t smbfs -o username=hari,password=hehehe,workgroup=Lab-siskom //optik/master /mnt/net

4. Menggunakan smbclient
smbclient -L = untuk melihat direktori yang dishare di komputer windows
smbclient /// = masuk ke komputer windows pada direktori yang dishare dengan menggunakan format server ftp.

contoh:
[root@ltsp etc]# smbclient -L text
[root@ltsp etc]# smbclient //text/aborsi

Samba Server

Samba Server

Samba server merupakan salah satu fasilitas yang ada pada sistem operasi linux yang bisa digunakan untuk melakukan sharing file dan printer pada jaringan yang menggunakan system operasi windows dan linux. Nama samba diambil dari SMB yaitu sebuah protocol yang mengatur metode sharing file dan pringer pada windows. Untuk menggunakan samba ada beberapa hal yang harus kita install pada distro linux kita yaitu


  • Samba
  • Samba-client
  • Samba-common
  • System-config-samba (optional)
  • Samba swat (optional)

Untuk menjalankan samba ketika system menjalankan multi user ketikan perintah berikut

# /sbin/chkconfig smb on

untuk menjalankan service samba

# /sbin/services smb start

Jika kita ingin menggunakan swat, lakukan modifikasi pada file /etc/xinetd.d/swat seperti berikut
$ cat /etc/xinetd.d/swat# Default: off# description: SWAT is the Samba Web Admin Tool. Use swat \# to configure your Samba server. To use SWAT, \# connect to port 901 with your favorite web browser.service swat{ port = 901 socket_type = stream wait = no only_from = 127.0.0.1 user = root server = /usr/sbin/swat log_on_failure += USERID disable = yes} Ganti nilai disable menjadi yes, dan isi IP address pada only_from jika kita ingin menjalankan swat dari komputer lain, sesuai dengan IP address komputer terebut. Jika kita ingin hanya bisa mengakses swat dari komputer lokal ketikan perintah berikut # chkconfig swat on Kemudian restart xinetd service dengan menjalankan perintah # /sbin/service xinetd restart Jalankan swat dengan mengetikan http://127.0.0.1:901 port 901 adalah port yang sudah kita definisikan pada file configurasi swat. Berikut ini adalah tampilan swat

Ok, saya tidak akan membahas jauh mengenai swat, Anda bisa mempelajari dan mencoba layanan yang disediakannya. Jika kita menggunakan firewall, pastikan port yang digunakan oleh swat dibuka, port normal untuk samba pada protocol UDP adalah 137 dan 138 sedangkan untuk protocol TCP adalah 139 dan 445. Jika kita mengaktifkan SELinux sebagai policy, maka samba akan diproteksi oleh dia, kita bisa mendisablekan SELinux untuk keperluan ini. Samba User, User Maps and Passwords Ketika kita ingin mengakses samba server menggunakan username dan password yang ada pada windows, maka kita harus meminta administrator jaringan untuk melaukan map username pada samba server, karena samba tidak mengenal username dan password windows. Untuk melaukan mapping username dan password windows lakukan pengeditan pada file /etc/samba/smbusers

$ cat /etc/samba/sambausers
#unix_name = smb_name1 smb_name2…
root = administrator admin
nobody = guest pcguest smbguest

Perhatikan penjelasan berikut, entry pertama maps menunjukan bahwa jika ada username windows yang login dengan nama administrator atau admin maka akan dianggap sebagai root pada linux, dan entry kedua jika ada username guest, pcguest, atau smbguest pada yang login pada windows, maka akan dianggap nobody pada linux.

Sedangkan password pada samba akan berbeda dengan password pada linux, oleh karena itu kita harus menambahkan password untuk samba password pada setiap username linux. Ok sebagai contoh kita mempunyai username dengan maps sebagai berikut

sls = sam

sekarang kita akan menambahkan password pada username sls dengan perintah

# smbpasswd –a sls
New SMB password :
Retype new SMB password:
Added user sls

Membuat Router di Linux

Hal² yang harus di siapkan dalam pembuatan router sederhana:
1. PC Minimal P2 Memory 64 Mb
2. Ethernet Minimal 2 Buah
3. Cd Linux Distro Redhat
Dalam hal ini saya tidak akan membahas bagaimana cara menginstal linux nya tapi hanya firewall untuk sebuah router sederhana, dalam pembuatan router sederhana ini kita hanya memerlukan firewall(yang saya gunakan adalah iptables dan proxy server Opt) :

Konfigurasi firewall untuk sebuah router sederhana adalah seperti di bawah ini

#——————-#
# Seting Ip Forward #
#——————-#
echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
#————#
# Seting NAT #
#————#
iptables -t nat -A POSTROUTING -s ab.c.d.e/24 -j SNAT –to-source 123.45.67.890
#—————————-#
#Redirect HTTP+HTTPS ke Proxy#
#—————————-#
iptables -t nat -I PREROUTING -s ab.c.d.e/24 -p tcp -d ! 123.45.67.890 –dport 80 -j REDIRECT –to-port 3128
iptables -t nat -I PREROUTING -s ab.c.d.e/24 -p tcp -d ! 123.45.67.890 –dport 443 -j REDIRECT –to-port 3128
#——-#
#Forward#
#——-#
iptables -A FORWARD -p tcp –dport 25 -j LOG
#ijinkan acces ke Smtp server
iptables -A FORWARD -s ab.c.d.e/24 -p tcp –dport 25 -j ACCEPT
#ijinkan acces ke DNS Server
iptables -A FORWARD -s ab.c.d.e/24 -p tcp –dport 53 -j ACCEPT
#ijinkan acces Http
iptables -A FORWARD -s ab.c.d.e/24 -p tcp –dport 80 -j ACCEPT
#ijinkan acces ke Pop3
iptables -A FORWARD -s ab.c.d.e/24 -p tcp –dport 110 -j ACCEPT
#ijinkan acces ke https
iptables -A FORWARD -s ab.c.d.e/24 -p tcp –dport 443 -j ACCEPT
#Tutup Semua Port yang tidak akan di gunakan
iptables -A FORWARD -s ab.c.d.e/24 -p tcp -j DROP

#—————-#
#4.Rule Lain Lain#
#—————-#
iptables-save > /etc/sysconfig/iptables
service iptables restart
iptables-save